Procrastination

Dulu jaman kuliah Perubahan Sosial, saya pernah mendengar sebuah istilah tentang hal yang abadi di dunia ini adalah perubahan. Tak perlu jauh membahas tentang fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita. Begitu menjadi seorang stay at home mom, membuat saya berubah, beradaptasi sekaligus bertranformasi menjadi seorang ibu yang mencurahkan segalanya untuk mengikuti tumbuhkembang bocah. Bukan saya membahas ibu bekerja dan ibu di rumah ya. Itu suatu pembicaraan yang tiada akan pernah berakhir untuk dibahas. Tentunya ibu bekerja akan mempunyai cara tersendiri untuk tetap memantau  perkembangan si bocah. Ini tentang bagaimana seorang ibu yang setiap saat harus berkutat dengan kegiatan kerumahtanggaan dan si bocah. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Ketika bocah dalam masa keemasannya, tentunya sebagai ibu, harus menjadi orang selalu mendampinginya agar jiwanya utuh.
Nah, yang menjadi masalah ketika keinginan saya dan waktu mengasuh si bocah terjadi ketidaksinambungan. Menulis memang sudah menjadi bagian dari hidup saya, mulai dari menulis diary, laporan tugas kuliah, lomba menulis dan menulis cerita pendek. Masa sekarang ini, mengatur waktu untuk menulis bukannya sesuatu yang mudah, tapi tetap dong itu bisa dikondisikan bila memang bisa mengalahkan keinginan diri untuk melakukan hal yang lainnya. Misalnya ketika si bocah main, harusnya si mamah ini bisa menulis ide yang biasanya mendadak muncul. Kalau dibiarkan tidak ditulis, akhirnya akan menguap pergi begitu saja. Nanti tulisan panjangnya ketika si bocah sudah tidur. Realitas yang terjadi adalah ketika si bocah tidur, si mamah scrolling ig sampe si bocah bangun, atau si mamah ikutan tidur hingga si bocah malah yang membangunkan si mamah. Ketika si bocah tidur, yang terjadi malah si mamah kesempatan membereskan rumah. Niatnya selesai beberes, mau melanjutkan tulisan, si bocahnya keburu bangun. Jadi main lagi dengan si bocah. Belum lagi interupsi yang dilakukan si kakak. Yang mulai dari temani belajar, menjawab pertanyaannya yang absurd, hingga mendengarkan dia bercerita tentang kesehariannya di sekolah. Begitu seterusnya hingga negara api menyerang. Susah sekali mengkondisikan diri untuk selalu displin dalam menjalankan jadwal secara konsisten. Masalah klasik yang seharusnya bisa diatasi ketika keinginan menulis itu kuat. Memang tidak semudah kelihatannya. Bagi saya sepertinya membutuhkan deadline yang bukan saya sendiri yang menentukan. Tak seperti dulu ketika membuat cerpen, makalah kuliah atau tugas kantor. Saya membutuhkan tenggat waktu yang orang lain turut serta di dalamnya. Seperti ini contohnya, bersama-sama di grup untuk menyelesaikan suatu artikel. Saya jadi lebih bersemangat untuk menyelesaikan tulisan. Membuka kembali sel-sel kelabu dalam pikiran untuk memilih kata. Menyusunnya dalam sebuah kerangka karangan dan menuangkan dalam blog yang entah kapan terakhir ditengok. Mencuri sedikit kesempatan main bocah hingga mengesampingkan bebenah rumah untuk sementara waktu... Hehehe..
Cukup menyenangkan ketika bersama orang-orang yang memiliki minat yang sama dalam mengerjakan sesuatu. Semacam belajar kelompok anak sekolahan yang mempunyai tugas masing-masing. Kalau hanya sendiri mengerjakan tulisan, jadinya ya begitu. Hanya terduduk manis dalam file komputer yang entah kapan diselesaikan dan menjadi tulisan novel utuh. Semoga rasa penundaan ini, bisa menjadikan saya lebih berdisiplin mengelola waktu dan mengerjakan hal-hal rutinitas dengan cepat. Sehingga waktu mencurahkan pikiran dalam tulisan menjadi lebih leluasa, atau bahkan bisa memunculkan ide baru lainnya. Tetap semangat berkarya dalam setiap kalinya.

Komentar

  1. Salam kenal mba. Sesama anggota batch 38 Nulis Yuk. Tulisannya bagus

    BalasHapus
  2. Lagi lagi cerita emak emak hebat adududu maa syaa Allah :'3 aku banyak teman yg udah punya anak dan luar biasanya kalau masih bisa menyempatkan untuk hal lainnya dibalik segudanh kesibukan ibu rumah tangga yg nggak ada selesainya, semangat terus ya mbak~ semoga dimudahkan segala urusannya aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kak, semangatnya.. Semoga disitu selalu hepi ajah.. 😀😀

      Hapus
  3. SAlam kenal anggota nulis yuk batch 38

    BalasHapus

Posting Komentar