Doing Good Things


 
Sesudah sedih karena kasus ibu dan anak kemarin dulu, kini ada lagi berita yang tidak kalah hebohnya tentang kasus mutilasi mayat di sebuah apartemen. Gile bener yaak.. saya jadi makin pusing, pengennya saya ini tidak membaca berita kriminal begitu. Tapi sepertinya kok tidak bisa menampik bombardir berita yang semakin hari membuat orang makin takut untuk melihat kejamnya dunia. Lha nggak sengaja mendengar lagi seperti waktu kejadian saya mendengar berita si ibu yang kemarin itu. Makin menyadari sudah saatnya untuk ketika begini, saatnya kita sendiri membuat perubahan untuk berbuat baik bagi orang lain di seputaran diri kita sendiri dulu. Yang paling dekat gitu.. 
Ini hanya berkaca juga dari si mbak yang menjadi tersangka kasus pembunuhan tersebut. Berdasar dari keterangan dan latarbelakang, tampaknya dia seorang yang pintar secara akademisi. Buktinya dia adalah seorang alumni universitas terkenal. Prestasi di luar akademi juga tak kalah bagusnya. Banyak kegiatan dan organisasi yang dia ikuti. Cuma ya itu, pikirannya mungkin yaa.. jadi seperti psikopat. Tapi nggak melulu setiap orang yang pintar menjadi psikopat ya. Kudu ada serangkaian tes yang dilakukan oleh profesional di bidangnya dulu untuk melabeli si mbak ini sebagai seorang psikopat. Sekedar info, Si mbak ini punya blog tulisan juga macam saya ni.. hahahaa...
Iya, banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan yang luar biasa menakutkan begitu. Kalau saya sih mikirnya memang dirinya ya sakit. Entah bagaimana mulanya, tidak dengan mungkin langsung ada hasrat melakukan hal begitu kalau tidak ada gejala awalnya. Mungkin orang lain bahkan ibunya sendiri juga tidak menyangka bahwa si mbak ini akan melakukan hal begitu. Sepertinya saya jadi makin melihat diri saya sendiri. Sungguhkah saya mengenal diri saya sendiri, anak atau bahkan suami saya sendiri? 
Pengen sih rasanya untuk selalu menduga yang baik pada orang lain, dengan tidak mengesampingkan kewaspadaan. 
Kayak sekarang ini, kudu menabahkan diri menghadapi bocah-bocah yang makin banyak pertanyaan yang kadang bikin jengkel. Mengulang pertanyaan yang kadang jawabannya sering saya buat asal jawab, karena saking pusingnya menjawab pertanyaan yang sama. Betapa susahnya menjadi orang yang sabar. Yaa kalau gampang, bukan latihan kehidupan namanya. Ini juga termasuk stress release juga loh. Menuliskan begini juga membuat saya jadi bisa berpikir, sabar juga butuh diupgrade.. hahahaa.. 
Butuh asupan pikiran yang baik untuk melahirkan perbuatan yang bermanfaat bagi seputaran kita. Sukur-sukur bisa membuat perubahan yang signifikan bagi area yang lebih luas. Being influencer gitu.. tapi yang memberikan keberkahan dan menambah kebaikan. 
Trus dalam blognya, si mbak itu juga berusaha tidak menyerah untuk selalu berpikir yang baik juga loh. Artinya pada suatu ketika mungkin dia sedang kelelahan dalam menghadapi permasalahan hidupnya. Lalu mungkin dia merasa sendirian.. hingga pada akhirnya dia menyerah juga. Membiarkan hal yang jelek itu menguasai pikirannya. 
Waduuuhh.. ayoo.. teruslah berjuang.. jangan menyerah begitu saja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menebar hal yang baik. Lakukan hal sederhana saja, yang gampang gitu.. Saya percaya, hal yang baik, akan kembali pada kita dalam bentuk kebaikan pula, entah bagaimanapun bentuknya..
Selamat hari Senin.. 
 
gambar didesign di canva


Komentar