Yeah, it's happened to me. That I'm not in the mood to watch the kdrama for some reason that I don't know what it is. Mengingat begitu banyak kejadian yang bertubi yang telah saya alami. Mungkin awalnya karena keadaan juga waktu itu. Misalnya saja karena kita sibuk jalan-jalan menikmati pemandangan, sibuk berkoneksi dengan orang secara nyata, dengan misalnya bersilaturahmi, lalu bercakap-cakap dengan teman lama, tetangga dan handai taulan lainnya. Lalu sibuk berkegiatan yang tidak berkaitan dengan hape karena saya nonton drama masih pakai hape dong. Terakhir serial yang saya tonton itu Secret Inpector and Joyi episode 11 masih di awal Desember 2021. Trus tidak ada keinginan lagi untuk melanjutkannya lagi. Lalu muncul drama-drama bagus lainnya, saya juga mendadak tidak ada keinginan untuk menontonnya. Padahal ya mungkin memang bagus cerita dan ratingnya. Padahal saya biasanya sangat antusias jika ada drama baru dan on going begitu. Tapi mungkin kondisi jiwa saya yang belum mau untuk memulainya lagi. Terasa ada beberapa keadaan dalam diri saya yang merasa belum butuh nonton. Semoga saya tidak dibully oleh penggemar drakor lainnya. Dan pada kesempatan saya biasa jam menonton drakor, saya gunakan untuk apa coba? untuk mulai membaca buku lagi.. hahahaha..
Iya, kebiasaan membaca saya mulai kembali ada. Beberapa waktu sebelum demam drakor menyerang saya, saya tidak pernah bisa selesai membaca dengan kondisi puas dan memahami konteks buku. Sekedar membaca lalu selesai dan tidak punya koneksi untuk membaca nya kembali. Padahal yang buku-bukunya ada. Eh ada ding yang serius saya baca yaitu serial Bumi-TereLiye. Itu pun pinjem setelah antri sekian purnama di Ipusnas ya. Kemarin itu, ketika saya tidak menonton drakor, saya bisa sanggup menyelesaikan hampir 6 buku bacaan non fiksi dan 4 buku fiksi selama beberapa minggu di Jogja. Belum lagi ketika bisa ke toko buku itu berasa seperti ada dunia lain. hahaha.. dunia milik sendiri.. Entahlah karena suasana yang mendukung atau memang jiwanya sedang tidak bagus untuk nonton. Tapi itulah yang saya rasakan. Bisa dengan mudah untuk menyelesaikan kalimat sekaligus memahaminya. Padahal yaaa. biasanya, selembar membaca buku Anthonys Gidden saja, saya sudah pusing. Kemarin saya membacanya lagi, karena takut semangat pemahaman membaca saya keburu pergi lagi.. lalu pada akhirnya Ini baru ngeh ada penjelasan tentang adanya perbedaan masyarakat tradisi dan tradisi masyarakat. hahahah.. lhaa selama ini kemana ajah yaa.. dulu jaman kuliah itu ngapain ajah ya? hahaha.. bisa ketawa teman-teman kuliah saya kalau tau ini..
Lalu pada kesempatan lain, saya mulai menulis resensi dari buku yang sudah saya baca tadi. Biasanya sih buku non fiksi ya. Seperti I Want to Death but I Want to Eat Tteopokki itu, trus Happiness without Money. Ini saya baru akan memulai lagi The Man Who Loves Book So Much. Doakan saja semoga bisa kelar dengan baik dan memuaskan. Sometime you want finished a good book that you won't to finish it quickly. hahaha.. iya semenyebalkannya itu saya sekarang ini.. kacau sekali bukan. but it's okey lah.. i realize that. Kembali mengingatkan diri sendiri bahwa setiap kejadian ada masanya. Mari melaluinya dengan baik. Karena setiap hari akan berakhir dan esok selalu menawarkan hari yang baru.
Selamat Hari Ini..
picture taken from : canva
Komentar
Posting Komentar